Pada
postingan kali ini saya akan menceritakan bentuk lahan, geologi dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan kota asal saya. Secara topografis, Malang
berada pada ketinggian antara 440-557 meter di atas permukaan laut, serta
secara geografis terletak pada 112,06 -112,07 derajat bujur timur dan 7,06 – 8,
02 derajat lintang selatan. Kondisi klimatologis, Malang berhawa sejuk
dan kering dengan tingkat kelembaban 73% serta suhu rata-rata 24,13 derajat
celcius. Suhu terendah pada bulan Juli atau Agustus berkisar 14 derajat celcius
dan suhu tertinggi pada bulan Nopember dengan 32,2 derajat celcius.
Jenis tanah di wilayah Kota Malang ada 4 macam,
antara lain :
Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha.
Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.
Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha.
Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha
Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha.
Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.
Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha.
Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha
Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi
yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan jenis tanah andosol yang
memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan
lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %.
Secara
geologi daerahnya disusun oleh batuan hasil kegiatan gunungapi yang terdiri
dari tufa, tufa pasiran, breksi gunung api, aglomerat, dan lava. Secara
hidrogeologi akumulasi air tanah di Cekungan Malang dijumpai pada lapisan
akuifer yang dapat dipisahkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu kelompok
akuifer dengan kedalaman kurang dari 40 m, Kelompok akuifer dengan kedalaman antara
40 - 100 m, dan kelompok akuifer dengan kedalaman antara 100 - 150 m.
Berdasarkan
kuantitas dan kualitas air tanahnya, potensi air tanah di Cekungan Malang
dikelompokkan menjadi 4 (empat) wilayah potensi air tanah, yaitu :
·
Wilayah
potensi air tanah besar;
·
Wilayah
potensi air tanah sedang;
·
Wilayah
potensi air tanah kecil
·
Wilayah
potensi air tanah langka.
Penggunaan
lahan di daerah ini berupa hutan belukar yang menempati bagian barat,utara, dan
timur. Tanah pesawahan menempati bagian selatan yang merupakan pedataran, tanah
perkebunan, dan selebihnya merupakan tanah pemukiman penduduk perkotaan dan
pedesaan.