Minggu, 26 Februari 2012




PEMBENTUKAN LAHAN KOTA MALANG










Pada postingan kali ini saya akan menceritakan bentuk lahan, geologi dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kota asal saya. Secara topografis, Malang berada pada ketinggian antara 440-557 meter di atas permukaan laut, serta secara geografis terletak pada 112,06 -112,07 derajat bujur timur dan 7,06 – 8, 02 derajat lintang selatan.  Kondisi klimatologis, Malang berhawa sejuk dan kering dengan tingkat kelembaban 73% serta suhu rata-rata 24,13 derajat celcius. Suhu terendah pada bulan Juli atau Agustus berkisar 14 derajat celcius dan suhu tertinggi pada bulan Nopember dengan 32,2 derajat celcius.
Jenis tanah di wilayah Kota Malang ada 4 macam, antara lain :
Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha.
Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.
Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha.
Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha
Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %.

Secara geologi daerahnya disusun oleh batuan hasil kegiatan gunungapi yang terdiri dari tufa, tufa pasiran, breksi gunung api, aglomerat, dan lava. Secara hidrogeologi akumulasi air tanah di Cekungan Malang dijumpai pada lapisan akuifer yang dapat dipisahkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu kelompok akuifer dengan kedalaman kurang dari 40 m, Kelompok akuifer dengan kedalaman antara 40 - 100 m, dan kelompok akuifer dengan kedalaman antara 100 - 150 m. 
Berdasarkan kuantitas dan kualitas air tanahnya, potensi air tanah di Cekungan Malang dikelompokkan menjadi 4 (empat) wilayah potensi air tanah, yaitu :
·                     Wilayah potensi air tanah besar;
·                     Wilayah potensi air tanah sedang;
·                     Wilayah potensi air tanah kecil
·                     Wilayah potensi air tanah langka.
Penggunaan lahan di daerah ini berupa hutan belukar yang menempati bagian barat,utara, dan timur. Tanah pesawahan menempati bagian selatan yang merupakan pedataran, tanah perkebunan, dan selebihnya merupakan tanah pemukiman penduduk perkotaan dan pedesaan.













              Universitas Brawijaya